Olehsebab itu, kali ini saya akan membahas mengenai jenis-jenis usaha dan bentuk entitas usaha yang pada umumnya ada di Indonesia. Namun, sebelum membahas itu, sebaiknya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan perusahaan itu sendiri. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki modal, tenaga kerja, atau bahan baku dan memiliki suatu

- Pada peta, ada beberapa jenis skala, Adjrian. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, peta adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya. Sementara itu, skala adalah perbandingan ukuran besarnya gambar dan sebagainya dengan keadaan yang sebenarnya. Saat mengamati peta, kita akan menemukan angka seperti 1 atau 1 dan semacamnya. Nah, itulah yang disebut dengan skala peta, Adjarian. Tepatnya, skala angka. Angka tersebut menunjukkan perbandingan antara ukuran pada peta dengan ukuran yang sebenarnya. Oleh karena menggambarkan ukuran dari keadaan yang sebenarnya, skala peta harus tepat alias tidak boleh salah. O iya, sebenarnya jenis peta tidak hanya satu saja seperti angka tersebut, lo. Yuk, kita pelajari tentang jenis-jenis peta! "Salah satu jenis skala peta adalah skala angka." Baca Juga Cara Mudah Menghitung Skala pada Peta Jenis-Jenis Skala Berikut ini beberapa jenis skala pada peta.
Nah pada kesempatan kali ini, kita akan bersama-sama membahas secara lengkap mengenai pengertian dan juga contoh-contoh dari data ordinal, data nominal, data interval, dan juga data rasio tersebut. Nggak perlu lama-lama, yuk langsung simak pembahasannya. Contents [ hide] 1 Pengertian dan Contoh Data Nominal. 1.1 Data Nominal.
Pada awal abad ke-2 87M -150M, Claudius Ptolomaeus mengemukakan mengenaipentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberinama “Atlas Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkanorang ahli membuat peta disebut kartografer. Untuk menggambarkan kenampakan-kenampakan permukaan bumi pada peta,seorang pembuat peta harus menguasai bidang ilmu. Erwin Raisz menyatakan bahwa seorang kartografer harus menguasai 50% geografi,30% seni,10% matematika,dan 10% ilmu adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi atau gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan bidang datar,sebagaimana kenampakannya dari atas udara yang dilengkapi skala, mata angin, dan simbol-simbol. Dengan kata lain,peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil dengan skala. Agar dapat dipahami oleh pengguna/pembaca,maka peta harus diberi tulisan dan adalah penjelasan mengenai Jenis jenis peta Berdasarkan IsinyaBerikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis peta berdasarkan isinya1. Peta umumPeta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis alam maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Disebut peta umum karena peta ini bersifat umum sehingga dapat digunakan untuk umum dengan berbagi macam tujuan. Unsur-unsur yang disajikan tidak hanya satu atau dua jenis saja tetapi peta menyajikan semua unsur di muka bumi ini dengan memperhitungkan skala yang umumnya sangat peta umum yaituPeta TopografiPeta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief tinggi rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur countur line yaitu garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Pada peta topografi sendiri,garis kontur digmbar dengan warna coklat muda. Kontur berguna untuk memberikan informasi relatif tentang relief. Relief ini merupakan suatu bentuk yang memperlihatkan perbedaan dalam ketinggian dan kemiringan dari bentuk-bentuk yang tidak sama di permukaan bumi. Relief dihubungkan dengan suatu bentuk atau model keseluruhan muka bumi dalam bentuk tiga dimensi. Selain itu peta topografi juga digunakan sebagai dasar dalam pembuatan peta-peta tematik seperti,peta kehutanan, peta pariwisata, peta penggunaan lahan,dan Indonesia pemetaan topografi dikerjakan oleh Jawatan Topografi jantop Angkatan Darat dengan koordinasi Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal. Peta yang dihasilkan setelah jadi dapat diperjualbelikan secara bebas. Peta Rupa Bumi Indonesia RBI merupakan peta yang sejenis dengan peta topografi. Peta ini dibuat dan dikoordinasi oleh Bakosurtanal. Peta tersebut mempunyai isi dan sifat yang sama dengan peta topografi. Perbedaan kedua peta tersebut hanya pada sistem proyeksi serta pengambilan data di lapangan. Peta topografi dalam perolehan data di lapangan lebih banyak menggunakan survei dan pengukuran lapangan, sedangkan peta RBI dengan cara kompilasi dari foto yang disajiakan oleh peta topografi maupun peta RBI yaitua. Unsur buatan manusiaUnsur-unsur perhubungan, meliputi jalan dan jalur kereta apiGedung-gedung, meliputi perumahan dan bangunan lain seperti mesjid, kantor, dan sebagainyaKonstruksi-konstruksi lain,seperti bendungan, jalur pipa, waduk penyimpanan air, dan lain-lainUnsur luasan atau daerah khusus,meliputu daerah yang ditanami seperti perkebunan dan tamanBatas-batas,meliputu batas adminstratif seperti batas provinsi, kabupaten, sampai batas terkecil yang bisa dilihatb. Unsur alamUnsur hidrografi,termasuk sungai,danau,dan garis pantaiTanaman vegetasi,pada umumnya dikelompokkan menurut jenis atau faktor lain yang berhubunganUnsur lain seperti permukaan es,salju,pasir,dan lain-lainSelain menggambarkan unsur-unsur di atas,peta topografi maupun peta RBI juga menggambarkan titik-titik ketinggian. Titik ketinggian ini di peta ditulis dengan harga atau angka yang digunakan untuk memperlihatkan ketinggian suatu tempat di atas atau di bawah permukaan laut. Pengukuran hanya dilakukan pada tempat-tempat penting saja,misalnya puncak bukit, pertemuan sungai, dasar lembah, perubahan lereng, dan kelebihan peta topografi yakni dengan menggambarkan peta dengan objek titik ketinggian maka kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat dan untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan chartography kartografi – Merupakan peta yang menggambarkan sebagian permukaan bumi. misalnya peta yang hanya menggambarkan benua atau setengah bola bumiPeta Chorografi – Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 sampai 1 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya,jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata Indonesia – Peta ini menggambarkan wilayah Indonesia secara keseluruhanPeta dunia – Peta ini merupakan peta yang menggambarkan seluruh bagian permukaan bola Peta Khusus TematikDisebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang inginditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema khusus ini yang menggambarkan kenampakan-kenampakan fenomena mengenai unsur unsur geosfer tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Pada peta tematik,objek yang disajikan dalam bentuk gambar dengan menggunakan simbol-simbol serta mempunyai tema tertentu sesuai dengan maksud tujuannya. Peta tematik bisa dibuat sesuai dengan tema yang diperlukan,misalnya dalam perencanaan suatu daerah, administrasi, manajemen, perusahaan-perusahaan, pendidikan,militer, dan itu alam perkembangan ilmu pengetahuan,peta tematik mepunyai hubungan yang erat dalam hal penyajian data untuk keperluan perencanaan dalam bidang-bidang tertentu, sepertigeologi, geografi, pertanahan, perkotaaan, sosial ekonomi, kependudukan, dan sebagainya. Untuk penggambaran peta tematik diperlukan peta dasar sebagai kerangka yang menggambarkan batas wilayah, sungai, dan jalan ataupun yang lainnya. Pada peta dasar tersebut kemudian data-data tematis dapat dipetakan. Data yang digambarkan pada peta tematik dapat diperoleh dari hasil survei atau pengukuran langsung dari foto udara maupun dari data-data peta khusus yakniPeta curah hujan isohyet – Peta ini merupakan peta yang menjelaskan banyaknya curah hujan yang sama di suatu tempatPeta kepadatan penduduk – Peta ini menggambarkan perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan luas peta kepadatan penduduk untuk membedakan kepadatan penduduk tiap wilayah ditunjukkan dengan perbedaan warna. Berdasarkan legenda keterangan pada peta kita dapat mengidentifikasi bahwa misalnya warna hitam menunjukkan kepadatan penduduknya lebih dari 701 orang setiap 1 km2,warna agak hitam menunjukkan kepadatan penduduknya antara 400 orang sampai 700 orang setiap 1 kilometer persegi dan warna putih menunjukkan kepadatan penduduknya kurang dari 400 orang setiap 1 kilometer penyebaran hasil pertanianPeta penyebaran hasil tambang,Peta jalur penerbangan atau pelayaranPeta anomali gaya beratPeta tata guna lahanPeta pendaftaran tanahPeta kriminalitas. Peta ini menggambarkan persebaran kejahatn di suatu wilayah atau daerahPeta geologi. Peta ini merupakan peta yang menggambarkan struktur batuan dan sifat-sifatnya yang dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan irigasi. Peta ini adalah peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, bendungan air, dan saluran transportasi. Peta ini adalah peta yang mennjelaskan jalur-jalur lalu lintas baik di darat maupun udaraPeta lokasi. peta ini merupakan peta yang menggambarkan letak suatu tempat di permukaan bumi di lapisan arkeologi. Peta yang menggambarkan penyebaran letak benda-benda atau peninggalan purbaPeta tanah. Peta tanah ini adalah peta yang menggambarkan dan menggolongkan jenis jenis tanah dengan tingkat aktivitas penggunaan lahan. Peta ini merupakan peta yang menggambarkan bentuk penggunaan tanah yang ada hubungannya dengan lingkungan geografis dan aktivitas manusia dan ruang publik untuk beberapa jenis peta yang menggambarkan tema tertentu peta tematik biasanya dilengkapi dengan data-data yang menyangkut unsur-unsur geografi seperti;Luas wilayah keseluruhan dan bagian-bagiannyaLokasi suatu wilayah termasuk batas-batas administrasinyaLetak, jarak, dan arah suatu tempat dengan tempat lainnyaPersebaran berbagai macam jenis jenis sumber daya alamPersebaran kegiatan sosial ekonomi, dan budaya manusiaKenampakan alam atau fisik permukaan bumi atau data spesifik lainnya Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi lapangan. Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaituPeta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 100 sampai 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah. oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria Badan Pertanahan Nasional.Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 sampai 1 Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, seperti peta peta provinsi kelurahan,dan peta kecamatan. Contohnya,seperti peta provinsi Daerah Istimewa skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 sampai 1 Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas seperti peta regional berupa peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi malukuPeta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 sampai 1 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas,misalnya peta negara, benua di dunia Contohnya,seperti peta Republik Indonesia, Peta Asia Tenggara, Peta Benua Asia, Peta Benua Eropa dan Peta skala geografis. Peta ini merupakan peta yang berskala lebih kecil dari 1 dipergunakan untuk menggambarkan kelompok negara,benua,atau uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka pembandingnya berartiskala peta itu makin Tujuan, Bentuk, Nilai dan Sumber DataPeta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta untuk berbagai tujuanPeta Pendidikan Educational Map.Contohnya peta lokasi sekolah SLTP/ Ilmu peta arah angin, peta Informasi Umum General Information Map.Contohnya peta pusat Turis Tourism Map.Contohnya peta museum, peta rute Peta Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta 1. Peta Foto Photo Map – Peta ini merupakan peta yang menggambarkan bayangan bumi dari hasil fotografis dan hasil pengambilan gambar dari udara. Dengan kata lain peta foto merupakan peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang dilengkapi garis kontur,nama dan Peta Garis Line Map – Dikatakan peta garis karena peta ini menggambarkan bentuk bumi dalam bentuk garis atau berupa grafis atau lebih singkatnya peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan Peta digital – Peta digital ini adalah peta yang dibuat dan tersimpan dalam media komputer baik nomor titik maupun koordinat horizontal dan vertikal pada peta Peta Berdasarkan Sifat Nilai Data yang DikandungnyaPeta jenis ini dibedakan atas dua yakni1. Peta kuantitatif – Peta kuantitatif merupakan peta yang akan menjawab lokasi keberadaan suatu objek beserta besar nilai objek tersebut. Contoh peta kuantitatif misalnya peta kepadatan penduduk yang memberikan nilai jumlah penduduk per 1 km2 atau 1 ha pada lokas-lokasi tertentu2. Peta kualitatif – Peta ini merupakan peta yang hanya menunjukkan keberadaan suatu objek di lokasi tertentu. Contoh peta kualitatif misalnya, peta lokasi perkebunan teh atau perkebunan sayur-mayur di Puncak, Jawa Barat. Informasi yang diberikan dalam peta ini tidak dilengkapi dengan nilai objek yang Peta Berdasarkan Sifat DatanyaJenis peta ini dapat dibedakan atas dua jenis yaitu1. Peta stasioner – Peta stasioner merupakan peta dengan sifat data yang menggambarkan permukaan bumi yang memiliki sifat data tetap atau stabil. Contoh peta stasioner misalnya peta batimetri kedalaman laut,peta topografi, dan peta jalur pegunungan atau jalur Peta dinamis – Peta dinamis merupakan peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang selalu berubah-ubah atau tidak stabil. Contoh peta dinamis antara lain peta petsebaran kepadatan penduduk atau peta jaringan Peta Berdasarkan Sumber DataPeta ini terdiri dari 11. Peta dasar basic map – Peta ini merupakan peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan dan dilakukan secara sistematis. Untuk melakukan pemetaan secara sistematis perlu adanya pembakuan dalam metode pemetaan,sistem datum,sistem proyeksi peta, ukuran lembar peta, skala peta, tata letak informasi tepi, derajat ketelitian dan kelengkapan isi, serta pembakuan dalam kerangka geometris peta grid and graticule. Berhubung peta ini induk ini dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi, maka peta ini dapat digolongkan sebagai peta dasar. Karena peta dasar adalah peta yang dijadikan acuan dalam pembuatan peta lainnya, khususnya acuan untuk kerangka Peta turunan derived map – Peta ini merupakan peta yang dibuat diturunkan berdasarkan acuan peta yang sudah ada,sehingga survei langsung ke lapangan tidak diperlukan lagi. Peta turunan ini tidak dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan PetaPeta selain disajikan dalam bentuk lembaran terpisah dapat juga dikumpulkan dalam satu buku, sehingga peta yang yang dibukukan disebut atlas. Misalnya kumpulan peta-peta provinsi di Indonesia dapat dibukukan menjadi atlas nasional Indonesia. Berdasarkan isinya, atlas dapat dibedakan menjadi dua yakni atlas umum dan atlas khusus. Atlas umum adalah atlas yang memuat infotmssi yang bersifat umum tentang wilayah tertentu. Berdasarkan cakupan wilayahnya, atlas umum terdiri dari atlas nasional, atlas regional,dan atlas dunia. Sedangkan atlas khusus adalah atlas yang memuat peta berisi informasi atau tema secara khusus. Misalnya,atlas jalan informasi yang dapat diperoleh dalam penggunaan atau membaca peta yaituMengetahui posisi atau lokasi relatifLetak suatu tempat dapat dilihat dengan menghubungkan objek yang berdekatan di sebelahnya atau letak secara administrasiLetak astronomis suatu tempat ditemukan dengan arah mata angin atau orientasi pada peta. Secara kartografi,arah utara selalu menghadap ke atas pada media peta. Untuk menunjukkan letak suatu tempat dapat menggunakan orientasi peta tersebut. Contoh, desa Sukamanah menempati wilayah pada bagian selatan Kecamatan Cianjur dan di sebelah timur Kelurahan lokasi ditemukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur secara ukuran kenampakan muka bumi. Melalui skala yang ada pada peta, kita dapat mengukur jarak 2 tempat, panjang dan lebar, jalan atau sungai, dan luas suatu bentuk-bentuk kenampakan bumi. Fenomena permukaan bumi pada peta mempunyai bentuk yang bermacam-macam,misalnya kota, gunung, pelabuhan, jalan, sungai, danau, rawa, pulau dan sebagainya. Semua perwujudan tersebut digambarkan dalam bentuk simbol pada peta. Misalnya simbol titik warna hitam menggambarkan bangunan-bangunan,simbol garis diperuntukkan pada sungai dan jalan serta simbol area menggambarkan area pemukiman dan vegetasi sawah,hutan, dan lain-lain.Mengetahui ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ketinggian tempat atau lokasi dalam suatu wilayah dapat diketahui dengan membaca titik ketinggian maupun garis kontur. Setiap garis kontur selalu menunjukkan atau disertai angka ketinggian. Selain itu garis kontur juga dapat menunjukkan kenampakan fisik dari suatu wilayah atau relief dan kemiringan pola dan persebaran objek geografi baik bentang alam pola aliran sungai,persebaran hutan di Indonesia,dan sebagainya maupun bentang budaya pola persebaran pemukiman,pola jaringan jalan dan kecenderungan perkembangannya.Mengetahui persebaran sumber daya alam dan hasil produksinya atau potensi suatu suatu pekerjaan atau proyek, misalnya untuk konstruksi jalan,navigasi, atau perencanaanMembantu dalam perencanaan dan pembuatan suatu desain,misalnya desain jalanMembantu dalam menganalisis data spasial seperti perhitungan menggunakan peta dengan baikPembaca peta harus memiliki pengetahuan dasar petaPembaca peta mengetahui cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah petaPembaca peta memiliki sikap dan pandangan yang kritisPembaca peta mampu memiliki daya imajinasi yang kuat dan benarPembaca peta terus berlatih secara teratur dalam menafsirkan dan memahami peta
Validasimemiliki pengertian yang luas serta dapat diterapkan dalam berbagai bidang akademisi. Contoh validasi data adalah sebagai berikut: Validasi data aplikasi sistem informasi kependudukan, misalnya yaitu SIK. Ketika Anda menginput data misalnya tidak bisa menulis huruf lebih dari 20 karakter, harus dalam bentuk nominal, dsb.

- Peta merupakan salah satu bentuk implementasi geografi yang paling tua. Hingga sekarang, peta menjadi pengejawantahan salah satu prinsip ilmu geografi, yakni deskripsi. Kata 'peta' atau 'map' dalam bahasa Inggris berakar pada bahasa Yunani kuno, yaitu 'mappa' yang makna harfiahnya adalah taplak meja. Penggunaan kata 'mappa' pada era Yunani kuno tersebut dilatarbelakangi oleh kebiasaan penggambaran peta di kain yang menyerupai taplak. Istilah lain yang berkaitan dengan peta adalah kartografi. Berakar pula dari bahasa Yunani kuno, kata terakhir merupakan gabungan dari karto/carto permukaan dan grafi gambaran/bentuk. Dari segi bahasa, kartografi berarti gambaran tentang permukaan, dan ia digunakan sebagai istilah lain untuk ilmu membuat peta. Sementara dalam kajian geografi, pengertian peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sesuai dengan ketampakannya dari atas. Peta juga bisa didefinisikan sebagai gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang berkaitan dengan permukaan bumi dan digambarkan di bidang merujuk definisi dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakorsurtanal, peta adalah wahana untuk penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, yang menjadi sumber informasi dalam kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan di tahapan dan tingkatan pembangunan. Pengertian peta yang lainnya bisa merujuk pada definisi dari International Cartography Association ICA. Mengutip publikasi resmi UNY bertajuk Kartografi Dasar 2010, ICA merumuskan bahwa definisi peta adalah gambaran konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen di permukaan bumi dan gejala yang berhubungan dengannya. Merujuk definisi-definisi di atas, dapat dipahami bahwa peta pada dasarnya memuat serangkaian informasi yang kompleks terkait dengan permukaan bumi dan hal itu disampaikan melalui bentuk gambar. Supaya gambar dalam peta dipahami oleh khalayak umum, maka perlu ada bahasa atau simbol yang sama-sama dimengerti maksudnya oleh pembuat maupun pembaca peta. Itulah kenapa, dalam peta terdapat 9 unsur yang menggambarkan bagaimana informasi mengenai permukaan bumi digambarkan. Salah satu contoh unsur peta yang paling dikenal ialah skala. Untuk memahami bagaimana penggunaan peta, perlu diketahui pula setidaknya ada 8 fungsi peta, yakni Memberi informasi tentang posisi atau lokasi relatif suatu tempat di permukaan bumi. Memberi informasi tentang ukuran, luas daerah, dan jarak di permukaan bumi. Memberi informasi tentang bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti bentuk benua, negara, gunung dan lainnya. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah. Mengomunikasikan informasi yang terkait dengan keruangan. Menyimpan informasi keruangan. Membantu sejumlah pekerjaan teknis, seperti konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan. Membantu pembuatan desain terkait keruangan, seperti desain jalan dan bahan analisis spasial. Mengetahui berbagai jenis peta juga penting untuk memahami lebih jauh bagaimana produk ilmu geografi ini digunakan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan keruangan. Selama ini, ada banyak jenis peta yang terbagi dalam sejumlah kategori. Jenis-jenis Peta dan Contohnya Jenis-jenis peta bisa dibagi setidaknya jadi 4 kategori. Keempatnya adalah jenis peta berdasarkan skala, isi, bentuk dan sumber datanya. Menukil salah satu bab dalam Modul Geografi terbitan Kemdikbud 2020 serta sejumlah sumber lainnya, berikut ini jenis-jenis peta beserta penjelasan dan contohnya. 1. Jenis-jenis peta berdasarkan isinyaBerdasarkan isinya, jenis peta bisa dibedakan dalam 2 kelompok, yakni peta umum dan peta khusus. Masing-masing dari jenis tersebut nantinya juga bisa dibagi dalam beberapa macam lagi. Pertama, peta umum, atau disebut juga peta ikhtisar, yakni peta yang menggambarkan segala hal di suatu wilayah, seperti sungai, danau, jalan dan lain sebagainya. Peta umum ini masih dibagi lagi jenisnya menjadi peta topografi dan peta chorografi. Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi. Peta topografi juga masih digolongkan menjadi tiga jenis, yakni Peta planimetrik peta yang menyajikan beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian. Peta kadaster peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya. Peta bathimetrik peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut. Topografi merujuk pada semua kenampakan permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, baik dari sifat alamiahnya seperti aliran sungai maupun sifat dari buatan manusia yang mendapat posisi khusus semisal jalan dan permukiman. Peta topografi biasa berskala besar, yaitu 1 atau 1 itu, menukil salah satu publikasi Kementerian PUPR, peta topografi memuat 2 unsur utama. Keduanya adalah ukuran relief yang didasarkan pada variasi dalam ketinggian, dan ukuran posisi planimetrik suatu obyek atau kenampakannya di permukaan topografis. Contoh peta topografi bisa dilihat dalam publikasi BMKG mengenai analisis banjir di Kalimantan Utara yang dapat dilihat via link ini. Contoh lainnya adalah Peta Rupa Bumi Indonesia RBI yang bisa dicek melalui tautan selanjutnya dari peta umum adalah peta chorografi. Pengertian peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian kenampakan dari permukaan bumi. Peta chorografi umumnya berskala sedang hingga kecil, antara 1 hingga di atas 1 Contoh peta chorografi adalah atlas dunia. 2. Jenis-jenis peta berdasarkan skalanyaBerdasarkan skalanya, peta bisa dibedakan menjadi empat jenis. Keempatnya adalah berikut ini Peta kadaster, berskala 1100 – 15000. Contohnya peta yang dipakai untuk membuat peta dalam sertifikat pembuatan tanah. Peta skala besar berskala 1 – 1 Contohnya peta yang dipakai untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, seperti peta kabupaten. Peta skala sedang berskala 1 – 1 Contohnya peta yang digunakan untuk menggambarkan wilayah yang agak luas, seperti peta provinsi. Peta skala kecil berskala 1 – 1 Contoh peta yang biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas, seperti peta negara Indonesia. Peta skala geografis berskala lebih besar dari 1 Contohnya peta dunia. 3. Jenis-jenis peta berdasarkan bentuknyaDari segi bentuknya, peta bisa dibagi menjadi jenis. Ketiganya adalah peta timbul, peta datar, dan peta digital. Penjelasannya mengenai 3 jenis peta berdasarkan bentuknya itu adalah berikut ini Peta timbul peta jenis timbul menggambarkan bentuk di permukaan bumi yang sebenarnya. Contohnya adalah peta relief. Peta datar peta biasa peta ini dibuat di atas bidang datar. Contoh peta di kertas, peta di kain, dan peta di kanvas. Peta digital peta yang datanya terdapat tersimpan di suatu pita magnetik. Pengolahan dan penyajian data peta digital ini menggunakan teknologi komputer. Karena itu, peta digital dapat ditayangkan melalui monitor komputer maupun layar televisi. Contohnya adalah google maps. 4. Jenis-jenis peta berdasarkan sumber datanyaApabila dilihat dari sisi sumber datanya, peta bisa dikategorisasikan menjadi 2 jenis. Kedua jenis tersebut adalah peta induk dan peta turunan. Penjelasannya bisa dicermati di bawah Peta Induk atau Basic Map. Peta induk merupakan peta yang dihasilkan dari kegiatan survei langsung di lapangan. Peta induk bisa dipakai sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar basic map. Peta ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan peta-peta Peta Turunan atau Derived Map. Peta turunan dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan tidak bisa digunakan sebagai peta dasar. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya

Petaskala kecil adalah peta yang mempunyai skala antara 1:500.000 hingga . Peta jenis ini digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang cukup luas, biasanya berupa negara. Adapun warna-warna yang digunakan dalam peta, sebagai berikut. Hitam, untuk menunjukkan batas administrasi, lettering, maupun detail penghunian - Skala peta adalah salah satu keterangan dalam peta selain mata angin dan simbol-simbol lainnya yang bermanfaat untuk mempermudah membaca informasi pada merupakan salah satu benda yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya untuk dunia pendidikan, peta juga bermanfaat untuk kepeluan transportasi, pariwisata, dan lain ini tidak banyak orang menggunakan peta konvensional dalam bentuk kertas karena semakin mudah menggunakan layanan Maps di smartphone. Namun, dalam kegiatan pendidikan, peta yang berbentuk kertas masih banyak digunakan. Secara resmi, pengertian peta adalah gambaran permukaan bumi di bidang datar dengan skala tertentu melalui sistem proyeksi. Lantas, apa itu skala peta?Skala peta adalah angka perbandingan jarak di peta dengan jarak datar sebenarnya di lapangan atau permukaan bumi, demikian mengutip Modul Ajar Geografi terbitan Kemdikbud. Skala peta dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Pertama, skala yang menggunakan angka-angka. Di jenis ini terdapat skala angka, skala numerik, skala perbandingan, dan skala pecahan. Misalnya skala peta 1 1 1 dan lainnya. Kedua, skala yang menggunakan garis dengan ukuran perbandingan. Di jenis ini, ada skala grafik, skala batang, dan skala garis. Keunggulan skala peta ini, jika diperbesar atau diperkecil, skalanya akan berubah dengan sendirinya tanpa perlu konversi skala yang menggunakan kata-kata di dalam representasi ukuran jarak peta. Dalam jenis ini, terdapat skala verbal, skala pernyataan, skala kalimat. Misalnya tiap 1 cm berbanding 1 km, atau inch to menghitung skala peta juga tidak rumit. Berikut sejumlah contoh untuk menghitung skala peta. 1. Contoh cara menghitung skala petaJarak antara kota Bandar Lampung dan Pringsewu pada peta adalah 2 cm. Jarak sebenarnya antar kedua kota tersebut adalah 40 km. Berapakah skala peta tersebut dalam satuan centimeter? -Jarak di peta = 2 cm-Jarak sebenarnya = 40 km-skala peta = 2 cm cm-Dengan begitu, skala pada peta tersebut adalah 1 2. Contoh cara menghitung jarak pada peta Berapa cm jarak antara kota C dan D pada peta yang berskala 1 jika jarak sebenarnya antara kota C dan D yaitu 12 km. -Skala peta = 1 sebenarnya = 12 km atau cm-Jarak di peta = 1/ x cm -Jadi, jarak kota C dan D di peta adalah 12 cm. 3. Contoh cara menghitung jarak sebenarnya berdasarkan skala petaPada peta berskala 1 jarak antara kota B dan kota C adalah 3 cm. Berapakah jarak sebenarnya antara kota B dan kota C? -Jarak pada peta = 3 cm-Skala peta = 1 sebenarnya = 3 cm x jarak sebenarnya antara kota B dan C adalah cm 60 km. - Sosial Budaya Kontributor Endah MurniasehPenulis Endah MurniasehEditor Addi M Idhom Keunggulandari jenis pensil 2B, H, HB ini adalah: Memiliki ketahanan yang bagus (tidak mudah patah) Memiliki warna hitam yang dalam; Stabil dan keras, sehingga cocok dalam segala jenis sistem penggambaran. 4. Karet Penghapus Boxy Warna Hitam Penghapus jenis ini banyak digunakan para arsitek atau engineer. Ketika dipakai untuk menghapus, hasil
Peta adalah gambaran umum permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi oleh simbol dan tulisan sebagai keterangan. Komponen peta merupakan unsur kelengkapan peta di antaranya meliputi judul peta, skala peta, arah mata angin, simbol peta, warna peta, tipe huruf, garis astronomis, inset, garis tepi, legenda, sumber dan tahun pembuatan. Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Jenis skala di antaranya skala inci atau verbal, skala angka/pecahan, skala grafik. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
c Jawab (Penyelesaian) Jarak Sebenarnya = Jarak Pada Peta x Skala. Jarak Sebenarnya = 12 x 5.000.000. Jarak Sebenarnya = 60.000.000 cm. Diketahui jarak Kota X dan Z yang sebenarnya yaitu 60.000.000 cm = 600 km . Jadi Jarak sebenarnya Kota X dan Z adalah 600 km. Note : Jangan bingung jika anda menemukan Rumus ini berbeda dari situs yang lainnya.
Mungkin kalian pernah berpikir ada berapa jenis peta?. Dan kalian bingung membedakan peta tersebut. Berikut ini akan saya jelaskan tentang jenis-jenis peta. Ada banyak faktor yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan peta. Jenis-jenis peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Berdasarkan skalanya 1 Peta kadaster, yaitu peta yang berskala antara 1 100 sampai dengan 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah dan sertifikat tanah. 2 Peta skala besar, yaitu peta yang berskala antara 1 sampai dengan 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota. 3 Peta skala sedang, yaitu peta yang berskala antara 1 sampai dengan 1 Peta tersebut digunakan untuk menggambarkan daerah agak luas, misalnya Peta Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatra Utara, dan sebagainya. 4 Peta skala kecil, yaitu peta yang berskala antara 1 sampai dengan 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas, misalnya Peta Indonesia dan Peta Amerika Serikat. 5 Peta skala geografis, yaitu peta yang berskala lebih kecil dari 1 Peta ini digunakan untuk menggambarkan kelompok negara, misal Peta Negara-Negara Eropa, Peta Negara-Negara Asia Tenggara, Peta Benua Australia, dan Peta Dunia. b. Berdasarkan Isinya Ditinjau dari isi peta atau benda-benda yang digambarkannya, peta dibagi menjadi dua, yaitu peta umum dan peta khusus. 1 Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang bersifat umum dari kenampakan yang ada di permukaan bumi. Kenampakan umum, seperti gunung, sungai, sawah, jalan raya, jalan kereta api, laut, lautan dan sebagainya. Peta-peta yang termasuk peta umum adalah sebagai berikut. a Peta chorografi, yaitu peta yang berisikan kenampakan yang bersifat umum dan global dari daerah yang luas. Biasanya berskala kecil sampai berskala sedang, seperti Peta Dunia dalam atlas. b Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi yang bersifat alami. Relief tersebut meliputi gunung, pegunungan, lembah, dataran tinggi, dataran rendah, danau, sungai, rawa. Ada juga yang buatan manusia, antara lain permukiman, jaringan lalu lintas, bangunan-bangunan industri dan bendungan. Peta Topografi Gunungkidul Peta topografi berbeda dengan peta jenis lain. Peta topografi menunjuk- kan keragaman ketinggian permukaan bumi. Ketinggian permukaan bumi adalah jarak vertikal suatu tempat dari permukaan laut. Dengan demikian, permukaan laut memiliki ketinggian nol meter. Variasi ketinggian tempat dalam suatu wilayah disebut relief. Peta topografi juga biasa digunakan untuk memetakan wilayah yang sempit. Di Indonesia, peta topografi menggunakan skala 1 1 1 1 Hal-hal yang penting dalam peta topografi dalah sebagai berikut 1 proyeksi peta topografi kadang-kadang tidak dicantumkan, kecuali dengan tujuan penelitian; 2 banyak simbol yang terlihat sebagaimana objeknya sehingga mudah dimengerti; 3 menggambar garis kontur. Garis kontur ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama ketinggiannya. Garis kontur merupakan salah satu cara menyatakan relief pada peta. Jarak vertikal antara garis kontur yang berurutan disebut interval kontur. Besarnya interval selalu seragam pada setiap peta kontur. Penampang melintang interval kontur Dari gambar tersebut terlihat bahwa interval konturnya berupa garis vertikal DD1, CC1, BB1 dan AB2. Besarnya tiap-tiap interval ialah 10 meter. Adapun kesetaraan horizontal adalah jarak horizontal antara dua garis kontur yang berurutan bukan jarak di sepanjang lereng antara dua garis kontur. Pada gambar di atas, kesetaraan horizontalnya ialah garis-garis BB2, CB1, DC1, dan ED1, untuk garis kontur 40 dan 30 meter, 30 dan 20 meter, 20 dan 10, serta 10 dan 0 meter. Semakin curam suatu lereng akan semakin kecil kesetaraan horizontalnya dan semakin rapat pula garis-garis konturnya, meskipun in- terval konturnya sama. Bagian-bagian permukaan bumi yang menonjol maupun melengkung diproyeksikan pada bidang datar. Sebagai contoh, lihat gambar Titik potong antara garis A - B dengan garis-garis kontur 0, 100, 200, 300, 400, 500 m, diproyeksikan pada bidang datar R - S, sesuai dengan skala ketinggiannya elevasinya. Titik-titik skala elevasi kita hubungkan dengan garis, maka didapatkan gambar. Gambar tersebut merupakan relief permukaan bumi yang sebenarnya. 2 Peta khusus peta tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan- kenampakan tertentu di permukaan bumi. Peta-peta yang termasuk peta khusus ialah sebagai berikut. a Peta iklim, yaitu peta yang menggambarkan iklim suatu wilayah atau negara di dunia. b Peta perhubungan, yaitu peta yang menggambarkan perhubungan udara, laut antarwilayah atau antarnegara lain. c Peta persebaran penduduk, yaitu peta yang menggambarkan persebaran penduduk dalam suatu wilayah atau negara. d Peta persebaran hasil pertanian, yaitu peta yang menggambarkan persebaran hasil pertanian di suatu wilayah atau negara. e Peta pariwisata, yaitu peta yang menunjukkan tempat-tempat pariwisata di suatu wilayah atau negara. f Peta geologi, yaitu peta yang menggambarkan struktur batuan pada lapisan kulit bumi litosfer. g Peta tanah, yaitu peta yang menggambarkan jenis-jenis tanah. h Peta tata guna tanah atau lahan, yaitu peta yang menggambarkan bentuk-bentuk penggunaan tanah atau lahan yang ada hubungan- nya antara aktivitas manusia dan lingkungan geografisnya. Selain macam-macam peta seperti yang telah dikemukakan, ada pula peta yang disebut sebagai berikut. 1 Peta manuskrip, yaitu peta hasil penggambaran dengan tangan yang merupakan produk pertama suatu peta yang akan diproduksi menjadi peta. 2 Peta dasar atau peta kerangka, yaitu peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta. 3 Peta turunan, yaitu peta yang diturunkan dari peta induk menjadi peta yang skalanya lebih kecil dari peta induknya. 4 Peta mental disebut juga peta kognitif, signatura kognitif, image atau skemata, yaitu peta yang berada di benak tiap orang dalam bentuk skema-skema secara imajinatif. Hal ini merupakan hasil kerja psikologis, melalui proses pengamatan dan penginderaan yang disertai atau diikuti dengan persepsi. Dengan demikian, peta men- tal bersifat subjektif karena bisa berbeda di antara tiap orang. 5 Peta digital, yaitu peta yang dibuat dengan komputer berdasarkan informasi keruangan. Informasi keruangan tersebut dinamakan data digital dan disimpan dalam disket. Peta tersebut dapat dilihat melalui layar monitor komputer. Bila diperlukan dapat pula dicetak.
Macammacam diagram berikutnya adalah diagram garis yang juga sering disebut peta garis (line chart) atau kurva (curve). Bisa dibilang jenis diagram ini paling banyak dipakai dalam berbagai laporan perusahaan maupun penelitian ilmiah. Data statistik dapat diklasifikasikan atas ciri-ciri kronologis, geografis, kuantitatif maupun kualitatif. Rumusdalam dilatasi ada dua, yang dibedakan berdasarkan pusatnya. Persamaan untuk menentukan hasil dilatasi suatu obyek dapat menggunakan matriks transformasi geometri berikut. Dilatasi titik A(a, b) terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala m. Matriks dilatasi dengan titik A(a, b) terhadap titik pusat O(0,0), dengan faktor skala m adalah
Jenispeta berdasarkan skala Peta kadaster Peta skala besar Peta skala menengah Peta yang tepat untuk mengisi tanda X adalah. a. peta rencana tata ruang wilayah b. peta Pulau Kalimantan c. peta dunia d. peta kota e. peta provinsi a Peta kadaster adalah peta yang memiliki skala besar antara 1 : 100 1 : 5.000.
Pg08fZ.
  • 2hd96kjaau.pages.dev/215
  • 2hd96kjaau.pages.dev/27
  • 2hd96kjaau.pages.dev/170
  • 2hd96kjaau.pages.dev/453
  • 2hd96kjaau.pages.dev/473
  • 2hd96kjaau.pages.dev/719
  • 2hd96kjaau.pages.dev/223
  • 2hd96kjaau.pages.dev/727
  • 2hd96kjaau.pages.dev/555
  • 2hd96kjaau.pages.dev/868
  • 2hd96kjaau.pages.dev/236
  • 2hd96kjaau.pages.dev/288
  • 2hd96kjaau.pages.dev/776
  • 2hd96kjaau.pages.dev/324
  • 2hd96kjaau.pages.dev/762
  • berikut ini yang bukan termasuk dalam jenis skala peta adalah